SMADAV
SmadAV adalah Antivirus lokal tak
berbayar yang dikhususkan untuk
mengatasi virus–virus lokal ataupun mancanegara yang menyebarluas di Indonesia.
Smadav dapat digabungkan dengan hampir semua
antivirus internasional. Setelah digabungkan, Smadav akan melindungi komputer
Anda dari virus lokal dan antivirus internasional tersebut yang akan melindung
Anda dari virus internasional secara keseluruhan
Nama SmadAV diambil dari nama singkatan
sekolah Zainuddin Nafarin, Smada (SMA 2) di Kota Palangkaraya di Kalimantan
Tengah,
sedangkan AV singkatan dari antivirus.
Sejarah Smadav
Zainuddin Nafarin alias STC alias Zai, penemu
antivirus lokal Smadav ialah murid Sekolah Menegah Umum 2 Pahandut Palangka
Raya, Kalimantan Tengah kelas XI IA 1 yang menciptakan SmadAV di tahun 2006, Smadav tercipta bukan
karena ia cinta almamater, tapi karena awal mulanya (secara tak sengaja) ia
mengenal Visual Basic di laboratorium komputer SMAN-2 Palangkaraya pada sekitar
pertengahan tahun 2006. Lalu Zainuddin Nafarin mulai mencoba untuk
mempelajarinya, dan beberapa bulan setelah itu lahirlah Smadav v1.0. Tetapi
karena kesibukannya dalam mengikuti Olimpiade matematika, akhirnya pengembangan
SmadAV ditunda hingga diselesaikan pada tahun 2008. Smadav pertama kali
diciptakan di kota Palangkaraya, tapi lokasi pengembangannya lebih banyak
memakan tempat di daerah Jogjakarta dikarenakan kesibukannya
kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada.
Zainuddin sendiri tidak berasal dari Jawa, Zainuddin sendiri asli dari Amuntai,
Kalimantan Selatan, dan ia fasih berbahasa banjar. Zainuddin tinggal di daerah
pinggiran Kota Palangkaraya, tepatnya di tengah daerah hutan rawa. Tapi kini
hutan itu sebagian besarnya sudah dibumihanguskan oleh api-api kebakaran hutan
yang mungkin disengaja oleh manusia, hutan rindang yang dulu kini tidak
terlihat lagi.
SmadAV mulai Zainuddin kembangkan sejak Oktober 2006 (waktu itu
Zainuddin Nafarin masih kelas XI atau 2 SMA). Sejak ada beberapa temannya yang meminta
Zainuddin agar membersihkan komputernya dari virus-virus lokal yang
menjengkelkan, padahal Zainuddin sendiri juga masih cukup awam tentang virus
lokal waktu itu. Ada 2 yang membuatnya jengkel disini, pertama virus lokalnya
sendiri. Kedua, Zainuddin Nafarin harus datang ke rumah masing-masing teman
Zainuddin Nafarin tersebut untuk “membantu” membersihkan virus lokal di
komputernya secara manual. Karena hal inilah mau tidak mau harus mau agar teman
Zainuddin Nafarin tetap terbantu dan Zainuddin Nafarin tidak repot lagi, sejak
saat itu Zainuddin mulai mengembangkan aplikasi SmadAV.
Zainuddin Nafarin menamakannya SmadAV karena SMA Zainuddin Nafarin
adalah SMAN-2 Palangkaraya, biasa dipanggil Smada. Jadi, SmadAV=Smada+AV (Smada
Antivirus). Kenapa harus smada? Karena Zainuddin Nafarin baru mulai mempelajari
programming sejak awal kelas XI (sejak Zainuddin Nafarin menemukan Visual Basic
di lab Smada) dan bahkan Zainuddin Nafarin baru punya komputer saat pertengahan
kelas X.
Zainuddin Nafarin mengembangkan SmadAV sejak Oktober 2006, hingga
akhirnya berhenti di bulan Mei 2007 dan baru dimulai lagi sekarang. dikarenakan
pada Mei 2007 Zainuddin akan mengikuti Olimpiade Matematika tingkat Provinsi
waktu itu . Dan ia berpikir untuk sementara ia harus berkonsentrasi terlebih
dahulu ke Olimpiade. Tetapi karena Zainuddin (kebetulan) lolos lagi sampai
tingkat Nasional, mau tidak mau Zainuddin tetap konsentrasi di Olimpiade sampai
akhir Oktober 2007. Setelah Olimpiade berakhir, lagi-lagi Zainuddin masih
berpikir belum memungkinkan untuk kembali mengembangkan SmadAV, dikarenakan
waktu itu Zainuddin kembali harus bersiap untuk menghadapi ujian nasional
(karena ia telah duduk di kelas XII). Zainuddin berpikir sejak awal, ia harus
bersiap-siap untuk belajar habis-habisan, karena bukan hanya untuk menghadapi
UN (yang banyaknya 6 mata pelajaran) tapi juga Tes Masuk Universitas. Setelah
semuanya berakhir dan (untungnya) Zainuddin bisa diterima di UGM di Jurusan
Matematika, Zainuddin Nafarin pikir saat inilah waktu yang tepat untuk
mengembangkan lagi SmadAV. Walaupun sekarang Zainuddin Nafarin adalah mahasiswa
dan hanyalah anak kost, Zainuddin Nafarin akan mencoba semaksimum mungkin untuk
mengembangkan SmadAV.
Smadav memang sangat memerlukan biaya operasional, riset, hosting,
dan banyak biaya lainnya. Jadi tidak mungkin Smadav hanya mengandalkan Smadav
Free untuk terus berkembang. Smadav Pro juga bedanya tidak terlalu banyak
dengan Smadav Free Zainuddin Nafarin mohon Do’a dan sedikit Donasi (Jika Anda
merasa terbantu agar SmadAV terus maju.
Logo Smadav
Zainuddin Nafarin waktu itu hanya mencari objek yang paling
mengagumkan yang pernah ditemukan khususnya di bidang matematika. Dan Zainuddin
Nafarin putuskan impossible object ini sebagai icon Smadav karena icon ini
mengagumkan walaupun sangat simple. Sedangkan warna hijau melambangkan
kedamaian, itulah mengapa Smadav menggunakan warna hijau untuk semua
komponennya termasuk icon ini. Smadav selalu menggunakan warna hijau karena
kita Indonesia, paru-paru dunia.
Kantor Smadav
SmadAV tidak memiliki kantor resmi. SmadAV adalah hasil buah
tangan karya mahasiswa Universitas
Gajah Mada yang menetap di Yogyakarta. Sedangkan seluruh anggota
tim merupakan sukarelawan yang berkumpul secara daring.
Forum Smadav
Forum Smadav dibuat oleh mas kambeeng tanggal 23
Maret 2009. Jadi, tanggal 23 Maret
2011 forum Smadav genap berumur 2 tahun. Tujuan awal dari didirikannya forum
ini adalah untuk menyediakan pelayanan pengguna dan tanya jawab lewat forum. Forum SmadAV juga
tersedia bagi pengguna yang ingin melaporkan bug, saran/kritik untuk SmadAV. Pada
bulan Agustus 2011, forum SmadAV yaitu smadaver.com tercatat memiliki 69.923
pengguna terdaftar. Sumber data: Forum Smadav Statistic
Center.
Server
Server luar (Internasional) memang cenderung lebih murah daripada
server lokal (IIX). Khususnya untuk Shared Hosting yang sangat murah di luar negeri. Smadaver.com tidak memakai
Shared Hosting, tapi memakai VPS (Virtual Private Server) yang jauh lebih mahal
dan lebih stabil untuk forum yang cukup besar. Saat ini Server Smadav.net ada
di daxa Rp.2.500.000,-/bulan dan Server Smadaver.com dan viruslokal.com
menggunakan Virtual Private Server di Dreamhost, bayarnya antara $50-$100 per bulan
atau Rp.500.000,- /bulan (Rp6.000.000 - Rp12.000.000 per tahun). Jadi bisa
melayani Smadaver dengan kecepatan semaksimum mungkin.
Smadav dibuat dengan Visual Basic
SmadAV dibuat menggunakan Visual Basic, tidak menggunakan Delphi,
C/C++ atau bahkan Assemby. Kenapa? Dari awal Zainuddin Nafarin sudah terlanjur
fokus pada Visual Basic dan juga akan membutuhkan waktu yang cukup lama jika
harus mengkonversi Source Code SmadAV (Lebih dari 10000 baris) dari Visual
Basic ke bahasa pemrograman lainnya. Selain karena Zainuddin Nafarin harus
mempelajari ulang bahasa pemrograman baru tersebut, Zainuddin Nafarin juga disini
hanya sendiri dan tidak mempunyai waktu yang banyak untuk mengembangkan SmadAV,
karena Zainuddin Nafarin juga harus memenuhi kewajiban Zainuddin Nafarin untuk
kuliah dan mendapatkan IP tinggi Kelebihan menggunakan Visual Basic , SmadAV
menjadi lebih mudah dan cepat untuk dikembangkan dibandingkan Bahasa
Pemrograman lainnya yang lebih rumit apalagi Assembly dan juga ukuran File Exe
SmadAV lebih kecil dibandingkan dengan Delphi. Kekurangannya menggunakan Visual
Basic, SmadAV memerlukan file MSVBVM60.DLL yang sebenarnya memang selalu ada di
sistem Platform Windows. “Jika file ini dihapus oleh virus”, otomatis SmadAV
dan semua aplikasi Visual Basic lainnya tidak dapat dijalankan di komputer
tersebut. Tapi, hal ini bisa diatasi dengan mendownload file MSVBVM60.DLL dan
meletakkannya satu folder dengan SmadAV. Jadi tidak ada masalah. Smadav tidak
pernah memakai database untuk deteksi Virus VBS, semuanya total dengan
heuristik saja.
Rilis Smadav
Smadav menggunkan ribuan fungsi API, sedikit fungsi VB, sehingga
lebih cepet scanning-nya. Kecepatan rata-rata scanning-nya 100 file per detik.
Smadav hanya open-source untuk versi 1.7 dan 2.3, sebenarnya sudah lama ada di
* viri.4shared.com. Pembagian Smadav Release, yaitu:
Revisi Kecil : rev. 8.0.0 jadi rev 8.0.1 (revisi berkala dalam hitungan
hari)
Revisi Biasa : rev. 8.0 jadi rev. 8.1 (biasanya 2 minggu sekali)
Revisi Besar : rev. 8.5 jadi rev. 9.0 (biasanya 2 bulan sekali)
Kami biasanya mengetes versi beta dulu di Forum Smadav, jadi jika ada user
forum yang menemukan bug atau tidak setuju dengan suatu fitur tertentu, tentu
Smadav akan diperbaiki lagi. Jadi tidak benar end-user yang kami jadikan tempat
test Smadav. Tentu tidak mungkin kami menemukan semua bug saat pengetesan
Smadav beta di forum, jadi tidak menutup kemungkinan masih ada bug yang ada di
versi release Smadav.
Kami tidak menghalangi siapapun yang ingin mengkritik Smadav,
karena Smadav sangat terbuka dan masih memerlukan banyak perbaikan. Perlu
dicatat juga bahwa Smadav bukanlah program komersial/profit, Smadav dibuat
untuk riset dan penerapan ilmu Computer Science. Jadi, tidak ada alasan untuk
kami lebih mendahulukan kepentingan diri sendiri/kelompok daripada penerapan
ilmu Computer Science itu sendiri. Kami lebih mendedikasikan Smadav untuk
penerapan dan riset ilmu Computer Science di Indonesia.
Proses Smadav
Pada saat diklik Smadav mengecek secara sembunyi-sembunyi dulu
(agar tidak di-kill virus) keadaan komputer Anda, jika ada virus akan langsung
di-kill Smadav sebelum GUI(Tampilan) Smadav-nya muncul. Dan ini harusnya kurang
dari 3 detik.
Cleaning File
Kalau Smadav gagal melakukan cleaning, sebenarnya dokumennya tidak
akan dihapus tapi dikarantina, jadi masih bisa mengembalikannya (undelete) di
tab Quarantine. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan cleaning file dokumen
gagal (sehingga harus dikarantina) :
1. File dokumen dirasuki (bergabung) dengan tubuh virus
2. File dokumen disembunyikan di tempat yang tidak bisa digapai smadav
Kalau sudah yakin semua data aman, hapus saja semua virus di karantina itu
Autorun.inf
Folder autorun.inf Smadav berfungsi untuk menangkis virus yang
membuat file autorun.inf. Autorun.inf hanya dideteksi jika ada di
Flashdisk/Removable disk, tidak di CD/DVD Drive. Komputer Zainuddin Nafarin
sendiri sangat sering terinfeksi Conficker gara-gara Zainuddin Nafarin sering
lalai dalam meneliti di Lab Smadav, Conficker sering lepas dan menginfeksi
komputer Zainuddin Nafarin sendiri, tapi Conficker tetap gagal menginfeksi
flashdisk dengan membuat file autorun.inf, soalnya kan sudah dikunci dengan
Smad-Lock.
autorun.inf yang menjadi virus itu kemungkinan hanya menduplikasi diri agar
mirip dengan semua folder di drive tersebut termasuk folder autorun.inf, jadi
virusnya akan berekstensi exe bernama autorun.inf.exe Folder Recycler di
Flashdisk adalah 100% Virus Conficker. Harus diperhatikan bahwa folder
autorun.inf itu memiliki atribut system+hidden jadi tidak akan membuat bingung
pengguna awam karena komputer di pengguna awam kebanyakan tidak menampilkan
file system+hidden. Hanya komputer advanced pengguna saja yang kebanyakan
menampilkan file system+hidden, dan mereka sebagian besar sudah tahu kegunaan
folder autorun.inf.
Perlu diketahui, Windows 7 sudah tidak menggunakan dan mengabaikan file
autorun.inf di removable disk. Sebenarnya fitur autorun.inf di removable disk
sudah banyak dikritik oleh pengguna Windows XP karena sangat berbahaya dan
menjadi celah yang sangat bagus bagi virus, Smadav hanya ingin memutus rantai
virus yang sebagian besar di Indonesia menyebar luas lewat autorun.inf. Jadi
sangat tidak direkomendasikan untuk menghapus folder autorun.inf buatan Smadav.
Sampai saat ini hampir semua virus (99%) tidak mampu menghapus folder
autorun.inf Smadav.
Zainuddin Nafarin menyadari ada yang kontra dengan Smad-Lock walaupun hanya
sebagian kecil saja. Tapi mohon dimengerti bahwa misi Smadav sebenarnya
hanyalah untuk mengurangi secara signifikan penyebaran virus di Indonesia dan
akhirnya akan kita dapatkan keamanan yang tinggi pada komputer-komputer di
Indonesia, baik untuk pengguna online dan yang sebagian besar offline di
Indonesia. Folder Autorun.inf tetap otomatis tapi ada konfirmasi terlebih
dahulu sebelum akan ditambahkan sesaat setelah flashdisk terpasang Tidak akan
ada pengguna yang bingung, Anda harus perhatikan bahwa ketika folder
autorun.inf itu akan dihapus akan ada notifikasi dari windows : "This
autorun.inf is LOCKED by SMADAV to protect your Flash-Disk from virus
infection."
Jadi, misi Smadav sebenarnya hanyalah untuk mengurangi secara signifikan
penyebaran virus di Indonesia dan akhirnya akan kita dapatkan keamanan yang
tinggi pada komputer-komputer di Indonesia, baik untuk pengguna online dan yang
sebagian besar offline di Indonesia.
Smad-Lock
Folder Δ Smad-Lock Δ ini tidak bisa d-scan oleh Smadav Rev. 4 dan
versi-versi sebelumnya. Ini karena path-nya mempunyai karakter Unicode yaitu Δ.
Sama halnya dengan virus juga tidak bisa men-scan dan menginfeksi file-file di
dalamnya, karena untuk membuat suatu program bisa memasuki folder ini
programmer harus membuat kode yang mendukung karakter Unicode sehingga harus
merombak ulang semua kode yang belum mendukung Unicode. Smadav 2009 Rev. 5
sudah Zainuddin Nafarin rombak ulang dan sudah mendukung Unicode. Smad-Lock
hampir tidak mungkin bisa dimodifikasi oleh virus. Virus penginfeksi folder
memang menduplikasi diri mirip semua folder yang ditemukannya termasuk folder
autorun.inf milik Smad-Lock. Tapi virus penginfeksi folder ini tidak bisa masuk
ke folder "Δ Smad-Lock Δ" Folder Smad-Lock memang hanya diperuntukkan
untuk file-file yang dibuka dengan program buatan microsoft, seperti office,
explorer, notepad, dll. Hanya sedikit program non-microsoft yang bisa membuka
file dalam folder Smad-Lock. Smadav sudah memberikan notifikasi dan catatan
yang cukup dalam folder Smad-Lock pada file Read Me. Memang ada kira-kira 5%
virus lokal yang bisa masuk folder Smad-Lock, tapi hampir tidak ada yang bisa
menginfeksi dokumen di dalamnya
Alasan yang sangat kuat
untuk membuat fitur Smad-Lock :
1.90% virus (baik virus lokal ataupun virus luar)
yang ada di Indonesia sekarang menyebar lewat autorun.inf ini, jadi silakan
saja Anda menggunakan fitur pada file autorun.inf tapi bersiap-siaplah karena
file autorun.inf Anda akan di-replace oleh virus dan Removable Disk Anda akan
terinfeksi. Kalau Anda lebih mementingkan keamanan, aktifkanlah Smad-Lock
(Autorun.inf), sampai saat ini hampir semua virus (99%) tidak mampu menghapus
folder autorun.inf Smadav.
2. Perlu Anda ketahui, Windows 7 sudah tidak
menggunakan dan mengabaikan file autorun.inf di removable disk. Sebenarnya fitur
autorun.inf di removable disk sudah banyak dikritik oleh pengguna Windows XP
karena sangat berbahaya dan menjadi celah yang sangat bagus bagi virus, Smadav
hanya ingin memutus rantai virus yang sebagian besar di Indonesia menyebar luas
lewat autorun.inf. Jadi sangat tidak direkomendasikan untuk menghapus folder
autorun.inf buatan Smadav.
3.Smadav sudah memberikan notifikasi dan catatan
yang cukup dalam folder Smad-Lock pada file Read Me. Catatan teknis yang lebih
detail mungkin di Revisi berikutnya akan ditambahkan di file Read Me tersebut
Trik untuk memastikan
flash-disk aman (hampir 100%) dari virus
Pertama Aktifkan Smad-Lock di flash disknya kemudian masukkan
semua file/folder ke dalam folder "Δ Smad-Lock Δ" Folder Smad-Lock
(Brankas Smadav) memang nanti harus dibuat secara manual lewat
Tools->Smad-Lock.
Apakah mungkin Smad-Lock ditembus virus?
Smad-Lock memang masih mungkin ditembus oleh sebagian kecil virus.
Virus yang secara keseluruhan atau hanya sebagian fungsinya yang mendukung path
UNICODE.
Untuk tipe yang pertama, yaitu virus yang secara keseluruhan
mendukung UNICODE, bahkan bisa menginfeksi dokumen/file dalam folder Smad-Lock,
tapi sampai sekarang saya belum ada menemukan virus seperti ini khususnya di
Indonesia yang bisa menginfeksi dokumen (bukan executable), yang ada hanyalah
virus asing yang bisa menginfeksi exe.
Untuk tipe virus yang kedua, hanya mempunyai sebagian fungsi yang
mendukung path UNICODE, hanya akan mampu meng-copy filenya ke dalam folder
Smad-Lock dan kebanyakan tidak memodifikasi file-file lainnya yang sudah ada di
dalam folder Smad-Lock. Virus jenis ini mungkin bisa diperkirakan ada kurang
dari 5% dari seluruh virus lokal yang menyebar di Indonesia.
Jadi, folder Smad-Lock jelas masih ada celahnya dan memang tidak
mungkin 100% aman.
Smad-RTP
Smad-RTP hanya mencegah eksekusi virus dari Explorer dan flashdisk. Jadi tidak akan ada infeksi registry jika eksekusi virus berhasil dicegah. Smadav
tidak otomatis melakukan scanning terhadap seluruh
aktifitas file di komputer, karena
inilah Smadav menjadi sangat ringan proteksinya. Jadi Smadav akan mencegah Anda
mengeksekusi file virus sesaat ketika Anda membuka folder-nya lewat Explorer.
Registry
Smadav selalu bisa membersihkan registry yang dideteksinya, jika perbedaan string adalah Forbidden String dan belum bisa memperbaiki secara otomatis serta terdeteksi lagi
walaupun sudah dibersihkan, kemungkinan ada infeksi virus yang selalu
mengubahnya ke nilai semula.
Flashdisk
Misalnya Smadav ada di flashdisk dan terinfeksi dan pengguna
membuka Smadav dari media tersebut, maka Smadav memperingkatkan bahwa berkasnya
telah rusak. Tidak ada pengamanan yang 100%, tapi kita harus usahakan
pengamanan terbaik yang bisa dilakukan.
Untuk Menggunakan Keygen
Untuk Smadav 9.0 ini kita tak dapat menggunakan keygen sebelum kita menonaktifkan smadav dan internet karena smdav ini telah dilindungi dari keygen. Jika terjadi blacklist pada smadav terbaru ini maka lakukan langkah2 berikut:
- Matikan smadav dengan cara klik kanan pada icon smadav yang ada di taskbar lalu exit
- Jalankan 'Registry Editor' ( Start - RUN - ketik: regedit ) ( atau tekan tombol logo WINDOWS + R, ketik: regedit )
- Lalu Menuju ke "HKEY_CURRENT_USER - Software - Microsoft -Notepad"
- Hapus "lfPitchΔndFamily", "lfPitchΔndFamily2", dan "lfPitchΔndFamily3"
- Tutup Registry Editor
- Lalu buka kembali smadav
- Masukan key smadav yang tertera pada keygen